Eksistensi Ornamen Gigi Balang Sebagai Identitas Masyarakat Betawi Studi Kasus: Masjid Raya Baitul Ma’mur
Abstract
Ornamen Gigi Balang yang dikenal sebagai elemen dekoratif tradisional masyarakat Betawi memiliki peran penting dalam menggambarkan identitas budaya dan sejarah lokal. Meskipun demikian, seiring dengan perkembangan zaman dan modernisasi, keberadaan ornamen ini semakin jarang ditemui dalam arsitektur kontemporer. Penelitian ini mengkaji eksistensi ornamen Gigi Balang pada Masjid Raya Baitul Ma’mur di Jakarta sebagai tempat peribadatan kaum muslim sekaligus representasi identitas budaya masyarakat Betawi. Penelitian ini dilakukan mengingat pentingnya pelestarian warisan budaya lokal yang terancam punah. Ornamen Gigi Balang bukan hanya sekadar elemen dekoratif, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Betawi. Dalam konteks globalisasi, ada kekhawatiran bahwa elemen-elemen visual pada budaya tradisional seperti ini akan tergeser oleh pengaruh budaya asing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis eksistensi ornamen Gigi Balang pada Masjid Raya Baitul Ma’mur, serta memahami bagaimana ornamen ini merepresentasikan identitas masyarakat Betawi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi masyarakat setempat terhadap ornamen ini dan upaya pelestariannya. Penelitian ini menemukan bahwa ornamen Gigi Balang pada Masjid Raya Baitul Ma’mur tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan dan identitas budaya masyarakat Betawi. Ornamen ini mencerminkan nilai-nilai tradisional dan sejarah panjang masyarakat Betawi yang kaya akan warisan budaya. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya upaya pelestarian ornamen Gigi Balang sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Betawi. Temuan penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah dan lembaga budaya untuk merancang kebijakan dan program yang mendukung pelestarian elemen budaya tradisional dalam arsitektur dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal.
References
Aulia, R. (2021). Kajian Efektifitas Ornamen Gigi Balang sebagai Identitas Infrastruktur Kota Jakarta. Demandia: Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain, Dan Periklanan, Vol. 6 No., 45–65. https://doi.org/https://doi.org/10.25124/demandia.v6i1.2737
Budiono, B., Racchmaniyah, N., & Anggraita, A. W. (2021). Ornamen: Masjid Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Sendang. Jurnal Desain Interior, 6(1), 15–24.
Chaer, A. (2012). Folklor Betawi Kebudayaan & Kehidupan Orang Betawi. Masup Jakarta.
Endraswara, S. (2003). Metodologi Penelitian Kebudayaan.
Hardyanto, R., Nugroho, A. M., & Suryasari, N. (2014). Masjid Raya Jakarta dengan Konsep Arsitektur Betawi Kontemporer. Jurnal Mahasiswa Departemen Arsitektur, 2(2). https://arsitektur.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jma/article/view/36/36
Harun, Ismet, B., & Dkk. (1991). Rumah Tradisional Betawi. Dinas kebudayaan Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Havidz, I., & Ashadi, A. (2020). Kajian Arsitektur Simbolik pada Bangunan Olahraga Jakarta International Velodrome. Jurnal Arsitektur ZONASI, 3(3), 365–371. https://doi.org/https://doi.org/10.17509/jaz.v3i3.24964
Kurniati, N., Amiuza, C. B., & Suryasari, N. (2015). Transformasi Ornamen Rumah Betawi dalam Unsur-unsur Ruang [Brawijaya University]. https://www.academia.edu/download/99862157/112426-ID-transformasi-ornamen-rumah-betawi-dalam.pdf
Latufah, T. D., Sari, R. P., & Anto, P. (2020). Ornamen Gigi Balang pada Kemasan Kembang Goyang sebagai Ciri Khas Betawi. VISUAL HERITAGE: Jurnal Kreasi Seni Dan Budaya, 2(2), 130–135. https://doi.org/https://doi.org/10.30998/vh.v2i2.718
Mirdad, J., Nofrianti, M., Zahara, M., & Putra, Y. A. (2023). Eksistensi Masjid dan Sejarah Umat Islam. International Conferences on Islamic Studies (ICIS), 249–258. https://ejournal.iainkerinci.ac.id/index.php/pik/article/view/2414/842
Nediari, A., & Hartanti, G. (2015). Pendokumentasian Aplikasi Ragam Hias Budaya Betawi pada Desain Interior Ruang Publik Kafe Betawi. Humaniora, Vol 6 No 3, 367–381. https://doi.org/https://doi.org/10.21512/humaniora.v6i3.3363
Resyad, M. G. . (2022). Gigi Balang: Jejak Budaya Melayu di Tanah Betawi. https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/gigi-balang-jejak-budaya-melayu-di-tanah-betawi
Rukiah, Y., Saptodewo, F., & Alam, P. B. (2021). Makna Ornamen pada Arsitektur Rumah Kebaya Tradisional Betawi. DESKOMVIS: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual Seni Rupa Dan Media, Vol. 2 No., 33–42. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.38010/dkv.v2i1.32
Sudarsono, S. C. (2023). Ikon, Indeks, dan Simbol dalam Semiotika Pierce. https://sastranesia.id/ikon-indeks-dan-simbol-dalam-semiotika-peirce/
Sukarwo, W. (2012). Desain Ornamen Masjid sebagai Media Konservasi Kebudayaan Betawi: Studi Kasus Masjid Raya Baitul Ma’mur, Srengseng Sawah. Deiksis, 4(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30998/deiksis.v4i02.455
Sumarto, S. (2018). Budaya, Pemahaman dan Penerapannya. Jurnal Literasiologi, 1(2), 16.
Vera, N. (2015). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Ghalia Indonesia
Wibowo, I. S. W. (2011). Semiotika Komunikasi. Mitra Wacana Media.
Copyright (c) 2024 Yayah Rukiah, Khikmah Susanti, Rizki Saga Putra Putra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.