Pementasan Berusaiyu no Bara oleh Takarazuka Revue : Reaksi terhadap Maskulinitas dan Femininitas Jepang

  • Aldrie Alman Drajat Universitas Indonesia
Keywords: Adaptasi, Drama musikal, manga, berusaiyu no bara, takaradzuka revue

Abstract

Adaptasi sebagai bentuk reproduksi karya seni dan sastra adalah hal yang sangat umum di Jepang. Manga, produk budaya urban yang telah menjadi salah satu ikon kebudayaan populer Jepang
adalah salah satu wahana yang sering diadaptasi ke berbagai wahana lain seperti anime, serial TV, dan pementasan teater. Berbeda wahana maka struktur dan aspek lainnya juga berbeda.
Tulisan ini akan membahas perubahan struktural dan estetis yang terjadi pada pementasan drama musikal adaptasi manga Berusaiyu no Bara yang dimainkan oleh kelompok teater wanita
Jepang Takaradzuka Revue. Dengan memanfaatkan pendekatan alih wahana, tulisan ini akan mengungkapkan ideologi-ideologi dalam proses pembentukan lakon yang berimbas pada
pembawaan maskulinitas di dalam pementasan. Analisis menunjukkan bahwa nilai maskulinitas tokoh pada manga Berusaiyu no Bara berbeda dengan adaptasi drama musikalnya. Perubahan
struktural dan estetis yang ada pada pementasan diasumsikan sebagai reaksi Takarazuka Revue pada maskulinitas dan femininitas Jepang yang telah mapan pasca berakhirnya Perang Pasifik.

How to Cite
Alman Drajat, A. (1). Pementasan Berusaiyu no Bara oleh Takarazuka Revue : Reaksi terhadap Maskulinitas dan Femininitas Jepang. Jurnal Seni Nasional Cikini, 1(1), 59-71. https://doi.org/10.52969/jsnc.v1i1.47