Membaca Ruang Film Kodrat
Abstract
Tulisan ini membahas on-screen-space (ruang film) pada film Kodrat (1986) karya Ki Slamet Rahardjo Djarot. Teori keharmonisan organik yang diusung oleh Sergei Eisenstein dijadikan dasar teori. Menurutnya keharmonisan organik sebuah film terbentuk karena adanya interaksi antara strategi naratif dan strategi visual. Titik tolak pembahasan adalah sekuen akhir Kodrat khususnya scene pemberian nama Mustakim oleh tokoh Kodrat untuk putranya. Pada scene ini interaksi strategi naratif dengan strategi visual mengungkap lapisan-lapisan latar penyusun ruang film baik sebagai scene mandiri maupun keseluruhan film sebagai kesatuan. Strategi naratif Kodrat menggemakan perjalanan spiritual Raden Wrêkudara menemukan Tirta Prawitrasari seperti tertulis dalam lontar Sanghyang Nawaruci yang berbahasa Kawi Akhir dan nuansa Jawa Buda.