Ruang yang Dibenturkan: Membaca Absurditas Tiga Naskah Drama Afrizal Malna

  • Areispine Dymussaga S. Miraviori Universitas Indonesia
Keywords: Afrizal Malna, Teater SAE, teater absurd, Martin Esslin, governmentality

Abstract

Esai ini membahas struktur dan permasalahan yang terdapat di dalam tiga naskah drama Afrizal Malna, yaitu Pertumbuhan di Atas Meja Makan (1991), Biografi Yanti Setelah 12 Menit (1992), dan Migrasi dari Ruang Tamu (1993). Ketiga naskah merupakan drama absurd yang dapat dilihat melalui tokoh-tokoh tanpa identitas dan dalam pencarian, alur yang tidak menyajikan hubungan sebab-akibat, serta adanya beberapa komunikasi yang tidak dapat berjalan dengan baik antartokohnya. Menggunakan pendekatan sosiologis, didapatkan penemuan bahwa ciri absurd yang berada dalam ketiga naskah di atas menunjukkan perbenturan ruang individu tokoh-tokoh di dalamnya.

How to Cite
Dymussaga S. Miraviori, A. (1). Ruang yang Dibenturkan: Membaca Absurditas Tiga Naskah Drama Afrizal Malna. Jurnal Seni Nasional Cikini, 3(3), 23-34. https://doi.org/10.52969/jsnc.v3i3.62