Konsep “Tidak Apa-Apa” pada Masyarakat Indonesia dan Interaksi Terhadapnya dalam Memoar Kangen Indonesia: Indonesia di Mata Orang Jepang karya Hisanori Kato

  • Rinandi Dinanta Universitas Indonesia
Keywords: Lintas budaya, representasi, liyan, Jepang, Indonesia

Abstract

Tulisan ini menguraikan tentang konsep “tidak apa-apa”, seperti yang direpresentasikan oleh Hisanori Kato dalam teks memoarnya, serta berbagai hal di seputar bentuk interaksi Kato atas perilaku-perilaku masyarakat Indonesia yang dirujuk oleh konsep tersebut. Konsep tersebut mengacu pada pola perilaku toleran yang ditunjukkan masyarakat Indonesia atas berbagai bentuk kelalaian manusia, seperti kecenderungan tidak tepat waktu serta pelayanan publik yang buruk. Interaksi Kato atas pola perilaku tersebut menghasilkan bentuk konflik dan adaptasi. Bentuk adaptasi kemudian menghasilkan berbagai ekspresi kritik atas masyarakat Jepang. Dalam uraian-uraiannya mengenai konsep “tidak apa-apa”, proses adaptasi, dan ekspresi kritik atas masyarakat Jepang, tampak sebuah kesadaran superioritas terhadap masyarakat Indonesia. Sebagai representasi liyan, masyarakat Indonesia hadir dalam posisi yang inferior. Selain itu, Kato melakukan tindak stereotip dengan mengatakan konsep “tidak apa-apa” merupakan keluguan khas masyarakat yang hidup di daerah tropis. Khusus pada ekspresi kritik atas masyarakat Jepang, Kato menunjukkan kecenderungan ambivalen. Di satu sisi Kato ingin perilaku “tidak apa-apa” hadir pada masyarakat Jepang, tetapi di sisi yang lain, dirinya juga menginginkan keberlangsungan bentuk mekanisasi dan industrialisasi yang telah memudahkan hidupnya di Jepang.

How to Cite
Dinanta, R. (1). Konsep “Tidak Apa-Apa” pada Masyarakat Indonesia dan Interaksi Terhadapnya dalam Memoar Kangen Indonesia: Indonesia di Mata Orang Jepang karya Hisanori Kato. Jurnal Seni Nasional Cikini, 4(4), 29-40. https://doi.org/10.52969/jsnc.v4i4.67