Interaksi Simbolik Tari Balabala Karya Eko Supriyanto
Abstract
Karya Tari Balabala adalah salah satu karya Eko Supriyanto yang terinspirasi dari pengalaman personal individu, tentang pengalaman Eko Supriyanto bersama ibunya dan hierarki laki-laki dan perempuan di Halmahera Barat Maluku Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi simbolik dalam karya Tari Balabala, bagaimana para penari menyampaikan pesan kepada penonton lewat ekspresi tubuh yang mereka bawakan di atas panggung dan respon penonton terhadap sajian Tari Balabala. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, melalui pendekatan secara sosiologis dengan teori komunikasi seni. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan dokumentasi. Keunikan dari hasil temuan yakni tari Balabala mengangkat tentang perjuangan perempuan perkasa dan dalam pertunjukannya para penari mencurahkan perasaan sesungguhnya sehingga melahirkan komunikasi yang dapat ditangkap oleh penonton.
References
Ahmadi, Dadi. (2008). Interaksi Simbolik: Suatu Pengantar. https://www.neliti.com/id/publications/154703/
interaksi-simbolik-suatu-pengantar (diakses tanggal 3 Oktober 2020)
B. Wastap, Jaeni. (2017). Komunikasi Seni. Bandung: Pasca Sarjana ISBI Bandung. Cupchik, G.C. & Heinricks, R.W. (1981). Toward an Intrgrated Theory of Aesthetic Preception in the Visual Arts. (Ed.) Day, H.I. Advances in Intrinsic Motivation and Aesthetics. New York: Plenum Press.
Furchan, Arif. (1992). Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.
Hadi, Y. Sumandiyo (Penterjemah). (2003). Mencipta Lewat Tari. Yogyakarta: Manthili.
Kusumastuti, Eny. (2006). “Laesan Sebuah Fenomena Kesenian Pesisir: Kajian Interaksi Simbolik Antara Pemain
Dan Penonton”. https://www.neliti.com/id/publications/65175/laesan -sebuah-fenomena-kesenian-pesisir-kajian-interaksi -simbolik-antara-pemain (diakses tanggal 12 Oktober 2020)
Mulyana, Deddy. (2003). Ilmi Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.
Soedarsono, R.M. (1997). Tari-tarian Indonesia I. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soedarsono, R.M. (1997). Wayang Wong: Drama Tari Ritual Kenegaraan di Kraton Yogyakarta. Cetakan I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
Supriyanto, Eko. (2018). Ikat Kait Impulsif Sarira. Yogyakarta: Garudhawaca.
WEBTOGRAFI
https://www.solopos.com/ini-makna-dan-proses-di-balik-tari-balabala-karya-eko-supriyanto-935861
Copyright (c) 2021 Jurnal Seni Nasional Cikini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.