Pendekatan Bahasa Rupa dan Semiotika pada Karya Wayang Machine oleh Krisna Murti

  • Kartika Oktorina Independent Researcher
Keywords: bahasa rupa, semiotika, media baru, Wayang Machine

Abstract

Karya seni media baru di Indonesia memberikan variasi pada seni kontemporer. Pada awalnya karya seni media baru sering digunakan sebagai kritik terhadap teknologi itu sendiri. Sebagai seniman media baru Krisna Murti juga sering menggunakan karyanya untuk menggambarkan ketegangan yang terjadi antara modernitas dan tradisi khususnya yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi. Wayang Machine (2002) merupakan salah satu karya Krisna Murti yang sangat kental akan representasi budaya lokal khususnya wayang. Karya tulis ini mencoba untuk menganalisa seni media baru khususnya Wayang Machine menggunakan dua teori. Teori Bahasa Rupa Primadi Tabrani yang berasal dari Indonesia dan Teori Semiotika milik Roland Barthes. Dari hasi analisa ditemukan bahwa teori Bahasa Rupa dan Semiotika dapat saling menguatkan pemaknaan sebuah karya seni. Bahasa Rupa mampu membahas secara detail pembacaan makna gerak, tokoh dan pendukung khas Indonesia. Sedangkan semiotika memberikan pemaknaan konteks konotatif yang lebih mendalam.

Author Biography

Kartika Oktorina, Independent Researcher

Kartika Oktorina merupakan New Media Artist/ Researcher. Pada tahun 2007, Ia menyelesaikan Pendidikan Magister dengan fokus pada Media Arts dan Culture di Maastricht University, Belanda. Fokus dari penelitian dan karyanya yaitu mengenai hubungan antara manusia dan teknologi khususnya pada seni media baru.

References

Barthes, R. (2007).Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa: Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol dan Representasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Creswell, J.W. (2012). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative & Qualitative Research, 4th edition. Boston : Pearson Education, Inc. Boston

Darmawan, Ade (et.al). (2006) Apresiasi Seni Media Baru, Jakarta : Direktorat Kesenian Dirjen Nilai, Seni dan Film, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Noordegraaf, J (et.al). (2013).Preserving and Exhibiting Media Art : Challenges and Perspectives. Amsterdam : Amsterdam University Press

Jurriens, E (2017),Visual Media in Indonesia : Video Vanguard, Oxfordshire: Routlegde

Kurniawan. (2001). Semiologi Roland Barthes. Magelang : Indonesiatera

Manovich, L .(2001).The Language of New Media. Massachusetts : MIT Press

Moleong. L. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta

Piliang, Y.(2012). Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung : Matahari

Tabrani.P, (2014). Prinsip-Prinsip Bahasa Rupa, Jurnal Budaya Nusantara Vol 1 No. 2, 189-193.

Tabrani,Primadi. (2009). Bahasa Rupa. Bandung: Kelir

ARTIKEL

CP Biennale 2005, Urban Culture, Jakarta, CP Foundation

Krisna Murti, Pencatat Sejarah yang Bersejarah, 24 September 2018 https://okrendezvous.wordpress.com/tag/krisna-murti/ diunduh tanggal 18 Oktober 2021

Schilveroort, M (2019). Analisis Karakter Tokoh Bisma.Prodi Tari ISI Denpasar. https://isi-dps.ac.id/analisis-karakter-tokoh-bisma/ diunduh tanggal 11 September 2021

Profil I Gusti Nyoman Arya Sanjay, penulis/penari dalam karya Wayang Machine http://kelola.or.id/seniman/i-gusti-nyoman-arya- sanjaya/ diunduh tanggal 11 September 2021

Profil Krisna Murti http://galeri-nasional.or.id/artist/843-krisna_murti diunduh tanggal 11 September 2021

Published
2022-06-29
How to Cite
Oktorina, K. (2022). Pendekatan Bahasa Rupa dan Semiotika pada Karya Wayang Machine oleh Krisna Murti. Jurnal Seni Nasional Cikini, 8(1), 43-54. https://doi.org/10.52969/jsnc.v8i1.163