Iago Membongkar Mitos Antagonisme dalam Drama Othello
Abstract
Artikel ini merupakan pengembangan atas artikel Othello dan Iago: Konstruksi Baik-Buruk Sebagai Instrumen Diplomasi Inggris Untuk Meraih Dukungan dalam Konflik dengan Spanyol yang dimuat Catatan Kritis Seputar Drama, Teater dan Film. Analisis mendalam dilakukan terhadap Drama Othello, the Tragedy of the Moor of Venecia karya oleh sastrawan Inggris William Shakespeare. Drama ini ditengarai ditulis oleh sang maestro atas permintaan monarki Inggris untuk membantu mereka membentuk citra negatif musuh mereka, Spanyol di Anglo-Spanish War pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17. Berdasarkan pengamatan, penokohan dalam drama Othello memang sengaja dipesan oleh penguasa Inggris untuk mengarahkan imaji masyarakat Inggris atas Spanyol.
Drama yang ditulis oleh William Shakespeare pada tahun 1603 ini memang ditulis di tengah konfrontasi antara Inggris dengan Spanyol. Sebagai penulis istana, Shakespeare sangat berpotensi untuk diduga menerima pesanan membentuk representasi “baik” dalam hal melalui karakter Othello, yaitu orang Moor dari Afrika Utara. Upaya ini diduga merupakan upaya untuk memperoleh dukungan dari pihak Moor dan Arab yang memang menaruh semacam dendam terhadap Spanyol. Pada saat yang sama, Ratu Elizabeth I juga memesan representasi “buruk” melalui tokoh antagonis Iago. Karakter jahat itu dengan sengaja ditempelkan pada nama Iago yang merupakan nama khas dari Spanyol.
Artikel ini berfokus pada pengaruh konteks, simbol, dan sejarah dalam penciptaan suatu karya, sehingga dapat dikatakan bahwa penciptaan karakter Othello dan Iago bertujuan agar Inggris meraih dukungan dari entitas Islam, sekaligus untuk memperkuat sentimen antagonistik terhadap Spanyol. Konteks ini juga tidak dapat dilepaskan dari latar belakang Shakespeare sebagai sastrawan istana Inggris. Pada tataran tertentu, kehadiran Othello merupakan suatu strategi diplomasi Inggris melalui instrumen soft power atau kekuatan lunak berupa karya drama.
References
A, Teeuw. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Dunia. Pustaka Jaya.
Bathe, Jonathan dan Rasmussen, Eric (ed.). (2009). Othello. New York. The Modern Library.
Barthes, Roland. (1970). Mythologies. Ed. Du Seuil. Paris.
Barthes, Roland. (2010). Imaji, Musik, Teks. Yogyakarta: Jalasutra
Bordwell, David dan Kristin Thompson. (2004). Film Art: An Introduction. London: The McGraw-Hill Companies Inc.
Brutto, Vincent. (2002). The Filmmaker’s Guide to Production Design. New York: Allworth Press.
Bryson, Bill. (2007). Shakespeare. London: Harper Press.
Christomy, Tommy. (2010). Peircean dan Kajian Budaya dalam Semiotika Budaya. Tommy Christomy & Untung Yuwono (ed.). Depok: PPKB FIB UI.
Collington, Phillip D. (2000). “”I Would Thy Housband Were Dead”: The Merry Wives of Windsor as Mock Domestic Tragedy” dalam English Literary Renaissance Vol. 30, No. 2, Re-contextualizing Shakespeare. Chicago: The University of Chicago Press. https://deepblue.lib.umich.edu/
Crow, David. (2010). Visible Signs: An Introduction to Semioticsin the Visual Arts. AVA Publishing SA. Singapore.
Damono, Sapardi Djoko. (2012). Alih Wahana. Jakarta: Editum.
Dragan, Claudia Roberta. (2016-2017). Literature and the Anglo-Spanish War (1585-1604). Dissertation. Facultad de Filosofía Y Letras: Universidad de Valladolid.
Hall, Stuart. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: Sage Publications Ltd
Hoed, Benny H. (2011). Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu.
Hourihane, Colum P (ed. in chief). (2012). The Grove Encyclopedia of Medieval Art and Architecture. New York. Oxford University Press.
Lehman, H. E. (2005). Lives of England’s Monarch: The Story of Our American English Heritage. Author House. Indiana. https://books.google.co.id.
Morrill, John (ed.). (1996). The Oxford Illustrated History of Tudor and Stuart Britain. New York: Oxford University Press.
Nye, Joseph S. Jr. 1990. “Soft Power” dalam Foreign Policy No. 80 Twentieth Anniversary. 1990. https://www.jstor.org/stable/1148580
Put, Maureen. 2019. Holy War Rhetoric in Elizabethan England. MA Thesis History. Universiteit Leiden.
Shakespeare, William. The Tragedy of Othello, The Moor of Venice in Shakespeare Volume IV The Tragedies and The Poems. London. Heron Books.
Siagian, Alfian S. 2019. “Othello dan Iago: Konstruksi Baik-Buruk Sebagai Instrumen Diplomasi Inggris Untuk Meraih Dukungan dalam Konflik dengan Spanyol” dalam Catatan Kritis Seputar Drama, Teater dan film. Depok. Yayasan Kita Menulis.
Wernham, R. B. 1980. The Making of Elizabethan Foreign Policy 1558-1603. University of California Press, Ltd. London. books.google.co.id.
Williams, Cleveland A. 2018. Shakespeare’s Adaptation of Cinthio’s “Un Capitano Moro” into Othello. Master Theses. University of Connecticut. 1315.https://opencommons.uconn.edu/gs_theses/1315
Zaimar, Okke Kusuma Sumantri. 2014. Semiotika Dalam Karya Sastra. Depok. PT Komodo Books
Copyright (c) 2022 Alfian Siagian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.