Wayang Daun sebagai Siasat dalam Ruang

  • Heripurwoko Heripurwoko Universitas Bina Nusantara
Keywords: cerita anak, wayang daun, urban, seniman urban

Abstract

Hampir setiap kota mengalami transformasi dalam pola keseharian, regulasi, hingga budayanya. Kehidupan masyarakat urban tidak lepas dari dinamika, konstruksi, serta arus perubahan dalam kota, baik positif maupun negatif. Keterbatasan dan permasalahan tentu menjadi dua hal yang lekat menyertai bentuk perubahan tersebut. Zak Sorga, seorang seniman dan warga Kota Depok, menciptakan kreativitas dalam seni pertunjukan. Berawal dari teater hingga berkecimpung di berbagai produksi film dan televisi, alumnus Institut Kesenian Jakarta ini coba memaknai perubahan-perubahan mendasar yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya, khususnya pada anak-anak. Pengalaman masa kecil yang sarat akan cerita legenda dalam dunia wayang, membuat Zak Sorga mengeksplorasi hal-hal kecil di lingkungan rumahnya dan pada akhirnya menjatuhkan pilihan pada bentuk wayang dari daun yang ia buat sendiri untuk dipertunjukkan ke anak-anak. Muatan cerita yang selalu dibawakan tidak lepas dari cerita-cerita Islami, seperti sejarah kisah sahabat Nabi. Bermodalkan wayang daun, sebilah batang pohon pisang, dan cerita di kepala, Zak Sorga melakukan pertunjukan dari satu tempat ke tempat lain untuk bercerita pada anak-anak. Selain terhibur, anak-anak juga mendapat kesempatan langka untuk mengapresiasi ‘kesenian urban’ wayang ala Zak Sorga dengan tambahan pelajaran tentang etika dan sikap baik yang terkandung di dalamnya. Dengan menggunakan pendekatan kajian urban, penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami bagaimana seorang seniman bisa menjadi agen perubahan untuk masyarakat di sekitarnya dengan segala keterbatasan, juga untuk bertahan dalam lingkup sebuah ruang kota.

Author Biography

Heripurwoko Heripurwoko, Universitas Bina Nusantara

Lelaki yang berkutat dibidang film, media dan budaya populer ini menempuh pendidikan di Institut Kesenian Jakarta dan Universitas Indonesia. Pernah bekerja sebagai kreatif di stasiun televisi swasta, menulis skenario, dan advertising. Saat ini mengajar penuh waktu di jurusan film Universitas Bina Nusantara, menulis cerita dan film pendek, serta menangani multimedia di sebuah startup media online.

References

Goonewardena, et al. (eds). 2008. Space, Difference, Everyday Life: Reading Henri Lefebvre, Routledge: London.

Hall, Stuart, 1981, “Encoding/Decoding”, dalam Stuart Hall, A. Lowe, dan Paul Willis (eds.), Culture, Media, Language, London: Hutchinson.

Haris Tawalinuddin. (2007). Kota dan Masyarakat Jakarta. Dari Kota Tradisional ke Kota Kolonial. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Hauser, Philip M. Dkk. (1985). Penduduk dan Masa Depan Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Lefebvre, Henri. (2000). The Production of Space. Georgetown University Press: NY.

Published
2022-06-29
How to Cite
Heripurwoko, H. (2022). Wayang Daun sebagai Siasat dalam Ruang. Jurnal Seni Nasional Cikini, 8(1), 55-60. https://doi.org/10.52969/jsnc.v8i1.166